Seorang profesional maskapai penerbangan Turki dari Istanbul menemukan kembali minat lamanya dan telah menjadi penggemar radio amatir di tengah pandemi virus corona. Menurutnya, ini lebih dari sekedar hobi.
Bekerja lebih dari 15 tahun di industri penerbangan sebagai anggota awak pesawat, kepala awak pesawat, dan pelatih awak pesawat, Levent Tamay akhirnya mengalokasikan waktu untuk minat lamanya pada radio amatir ketika industri penerbangan terpukul oleh pandemi mulai Maret 2020 dan seterusnya.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Tamay berbagi pengalamannya yang tidak menyenangkan. Berawal dari skorsing sementara dari pekerjaannya dengan gaji yang berkurang karena pandemi dan akhirnya memperkenalkannya (lagi) kepada dunia radio amatir yang tak asing namun menarik.
Courtesy Pic by www.aa.com |
“Setelah beberapa minggu dalam kebingungan, frustrasi dan keraguan, saya memutuskan bahwa menyibukkan diri melalui hobi akan menjadi cara terbaik untuk menjaga kewarasan saya. Saya kemudian teringat minat lama saya pada radio amatir, ” katanya.
“Menjadi bagian dari komunitas yang tersebar di seluruh dunia dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang tidak biasa dan lebih sulit membuat saya merasa agak istimewa,” tambahnya.
Dia mencatat bahwa pertemuan pribadi memainkan peran dalam minatnya pada radio amatir.
“Pada tahun 1999, saya berpartisipasi dalam upaya pencarian dan penyelamatan setelah gempa bumi di provinsi Duzce barat laut sebagai sukarelawan. Di sana saya menyaksikan bagaimana segelintir sukarelawan operator radio amatir memungkinkan komunikasi yang sangat dibutuhkan ketika saluran telepon rusak.”
Dia menyadari pentingnya operator radio amatir yang dihargai oleh lembaga negara Turki. Belajar dari gempa bumi pada tahun 1999 dan akhirnya menugaskan operator radio nirkabel dalam tim pencarian dan penyelamatan dari Disaster and Emergency Management Authority (AFAD) - Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat.
Tamay juga menyadari bahwa semua teknologi kontemporer seperti telepon genggam, internet dan teknologi masa depan seperti komunikasi pesawat ruang angkasa dan siaran satelit memiliki basis teknologi yang sama dengan radio, yaitu gelombang elektromagnetik.
“Dengan latar belakang ini, mendorong orang-orang di Turki, terutama generasi muda, untuk menaruh minat pada radio amatir, dimana nantinya akan menimbulkan rasa ingin tahu terhadap sains dan juga meningkatkan minat pada teknik dan ilmu alam,” tambahnya.
Disadur dari www.aa.com
Komentar
Posting Komentar