28 perwakilan komunitas muslim fashion Indonesia, diterima oleh presiden Jokowi pada hari Kamis pagi ini (26/4/2018). Pertemuan tersebut didampingi oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dilaksanakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada jam 09.20 WIB.
Dalam pertemuan itu, Jokowi meyakini, nilai penjualan fashion muslim Indonesia bisa ditingkatkan lagi. Beliau juga meminta masukan supaya industri busana muslim Indonesia bisa menguasai pasar-pasar di dunia.
"Saya meyakini, Insyaallah kita bisa menjadi, memiliki kekuatan besar dalam menguasai pasar busana muslim dunia. Saya mendapatkan informasi dalam 1 tahun, ada Rp 166 triliun nilai dari, nilai ekonomi dari industri fashion. Yang di busana muslimnya Rp 54 triliun. Sebuah jumlah yang sangat-sangat besar sekali," ujar Jokowi kepada wartawan situs berita terkini.
"Tetapi ini bisa diinjeksi lagi, terutama di pasar-pasar luar. Saya sudah sampaikan ke menteri untuk disiapkan, dibicarakan pagi ini untuk menyiapkan sebuah forum sehingga busana muslim kita lebih dikenal dan bisa menguasai pasar di negara lain," kata Jokowi.
Jokowi meyakini hal tersebut, setelah menghadiri Muslim Fashion Festival Indonesia 2018 seminggu yang lalu. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ia meminta adanya sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan desainer busana muslim supaya hal itu terwujud.
Jokowi meyakini hal tersebut, setelah menghadiri Muslim Fashion Festival Indonesia 2018 seminggu yang lalu. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ia meminta adanya sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan desainer busana muslim supaya hal itu terwujud.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, saya kira kesempatan itu terbuka lebar di depan. Tetapi harus ada kerja sama baik antara desainer, pengusaha busana muslim, dan juga pemerintah bersama-sama," terang Jokowi.
Komentar
Posting Komentar