Tak dapat ditampik, gratisan itu memang menyenangkan. Perasaan riang gembira pasti menyertai saat menerima gratisan. Walau gratisan itu tidak digunakan, tapi tetap saja diterima dengan senang hati.
Contohnya saat mendapatkan gratisan nonton bareng yang disponsori susu bayi, tidak serta merta ditolak kan? Lagipula, jika gratisan tadi dikasihkan ke saudara yang punya bayi, pasti mereka senang. Atau bisa dijual lagi dengan setengah harga pasar, pasti banyak yang mau.
Gratisan juga menimbulkan perasaan iri. Wajar jika ada 'oknum' yang menyindir si penerima gratisan. Padahal jika 'oknum' tersebut saat mendapat gratisan, bangganya bukan main hingga dipamerin ke semua orang.
Padahal, untuk mendapatkan gratisan pastinya membutuhkan usaha juga. Jika sifatnya online, dibela-belain 'nyampah' di TL atau status orang. Semua demi mendapatkan gratisan dengan cara halal. Daripada 'nyolong' atau 'korupsi' dimana-mana tempat, hayo...
Yang penting itu, jangan memanfaatkan kesempatan di atas penderitaan orang jika ingin gratisan. Apa pun alasannya!
Saia? Hm... Suka juga dengan gratisan yang halal, karena bisa memberikan nafkah lebih kepada istri. Kalo kamu?
Sent from my iPad
Komentar
Posting Komentar